Unmuh dan Pemkab Jember Dorong Kemandirian UMKM dengan Libatkan Mahasiswa

Unmuh dan Pemkab Jember Dorong Kemandirian UMKM dengan Libatkan Mahasiswa

Pelaku UMKM di Indonesia perlu terus berusaha untuk mencapai kemandirian ekonomi. Dorongan tersebut harus dilakukan oleh semua pihak, antara lain pemerintah dan lembaga pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) bersama Pemkab Jember melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Program tersebut, mahasiswa dapat berpartisipasi lebih dalam untuk membantu para pelaku UMKM yang masih berusaha melalui cara mempromosikan produk. Contohnya, melalui Diseminasi Produk UMKM dari Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan dan Manajemen pada Kamis (27/1/2022) kemarin di Gedung Ahmad Zainuri Unmuh Jember.

Pemkab Jember, dalam program tersebut, menggelontorkan modal untuk membantu proses produksi. Prof Ir Suryo Purwono MASc PhD, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa Program Kompetisi Kampus Merdeka bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan program sarjana.

Dia berharap para mahasiswa memiliki pemahaman yang lengkap atas fenomena universal, penguasan teknik dan pengelolaanya yang dirancang secara menyeluruh dan terpadu dalam atmosfer akademik. “Hari ini kita bisa melihat produk-produk UMKM yang sudah mereka capai, kami ucapkan selamat kepada Program Studi Ilmu Pemerintahan dan Manajemen Unmuh Jember.” jelasnya saat menghadiri acara tersebut secara virtual. Arah pengembangan Unmuh Jember saat ini dalam tahap Preresearch University, dengan fokus pengembangan transformasi pembelajaran yang bermuara untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Rektor Unmuh Jember, Dr Hanafi MPd memaparkan bahwa Unmuh Jember telah memiliki banyak peran seperti pengembangan masyarakat seperti UMKM dan pembuatan aplikasi. Salah satu pengembangan yang menarik perhatian Hanafi di antaranya pembuatan pisau, pembuatan makanan, dan aplikasi. "Dari sana kita bisa tahu, bahwa yang awalnya hanya bahan mentah yang diolah akan menjadi barang yang bernilai," tulisnya.

Hanafi menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan komitmen kampus untuk mendukung program pemerintah untuk kemajuan UMKM. Sementara itu, Bupati Jember Ir H Hendy Siswanto ST IPU mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Jember. protes, Pemkab Jember tidak bisa bekerja sendiri, masih membutuhkan banyak pihak yang tergabung untuk mengatasi permasalahan yang ada di Jember. “Tahun 2021 merupakan tahap penyesuaian, sedangkan tahap 2022 adalah tahap penyelesaian. Hidup dan kuliah itu harus konkrit, menjadi mahasiswa harus dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang saat ini dikejar," kata Hendy.

PKKM fungsinya adalah bagaimana mahasiswa menjadi hebat dari sesuatu yang ia pelajari secara langsung. Agar perekonomian Jember maju, kita harus mendukung produk-produk lokal lewat E-Catalog Lokal. PKKM ini termasuk kerja nyata. Menurut Hendy, pada tahun 2022 ingin mewujudkan Jember dengan cepat, terutama kepada 30 desa yang saat ini masih berkembang menuju desa mandiri. Menurutnya, kolaborasi Unmuh Jember dengan Pemkab Jember tidak hanya di bidang pengembangan UMKM, tapi juga perlu di bidang lainnya. “Di tahun 2022, masalah angka kemiskinan, buta huruf, stunting, dan ekonomi harus teratasi. Ada target, ada sebelum dan sesudah. Mari, kita sama-sama atasi masalah-persoalan yang ada di Jember," ajaknya